Antonius Aditya Hartanto

It's time to know more.....

Saturday, August 12, 2006

LBS, Teman Tatkala Anda Tersesat ?

Pernahkah anda membayangkan betapa tersiksanya diri anda, seandainya anda harus tersesat di sebuah tempat yang sangat asing bagi anda? Tanpa teman? Mengalami kendala bahasa mungkin? Atau anda mengalami kejenuhan yang luar biasa di suatu tempat asing, anda ingin hiburan tapi tak tahu harus kemana? Jika anda merasa sama sekali tak memiliki apapun yang dapat diandalkan pada saat itu, barangkali inilah saat yang tepat bagi anda untuk mulai mempertimbangkan menggunakan aplikasi yang dinamakan Location Based Services atau LBS ini di dalam handset kesayangan anda. Di tahun 2003, diperkirakan dunia seluler akan semakin marak dengan berbagai aplikasi baru yang berbasis pada lokasi. Dan tentunya peran aplikasi semacam inipun akan semakin penting dalam kehidupan manusia. Tidak percaya ?


Luasnya fungsionalitas yang dapat dilakukan oleh aplikasi LBS pun semakin lama semakin bervariasi. Artinya anda tak hanya dapat menggunakan aplikasi ini untuk kondisi darurat saja, akan tetapi anda pun dapat menggunakannya meski hanya untuk sekedar fun saja. Mencari ATM terdekat, rumah makan, SPBU, atau hanya sekedar mencari tahu dimana rumah teman anda. Dalam keadaan darurat, anda dapat mencari dimana rumah sakit bersalin terdekat, selanjutnya memberitahukan pihak rumah sakit bahwa istri anda akan melahirkan sekaligus memesan kamar pasien, sampai kemudian anda akan dibimbing oleh aplikasi menuju tempat tersebut, tikungan demi tikungan, jalan demi jalan melalui handset anda. Seru juga ya?
LBS bukan saja akan membantu anda dalam beraktifitas sehari-hari, namun juga pernah membantu pihak kepolisian melacak keberadaan orang-orang yang menjadi buronan mereka. Tentunya anda pernah membaca kisah penangkapan Tommy, dan Imam Samudra. Namun itu hanya salah satu kisah sukses saja. Kisah sukses lain tentunya andalah yang harus menikmatinya sendiri nanti.
Tahun 2002 merupakan awal bagi munculnya sebuah fenomena baru dalam pertumbuhan mobile Internet secara global. Location based mobile wireless dan layanan pelacakan telepon seluler, m-commerce SMS, EMS, MMS, personal mobile entertainment dan aplikasi-aplikasi Game berbasis Java dianggap telah memberi wajah baru dalam dunia komunikasi bergerak dan Internet. Smartphone dengan layar yang lebar dan berwarna memberikan nuansa tersendiri dalam teknologi handset. Jumlahnya pun makin meningkat secara signifikan.
Berbicara tentang LBS, dunia mencatat bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini, aplikasi yang memfokuskan diri pada bagaimana menentukan posisi suatu titik di atas muka bumi ini melalui berbagai macam pendekatan ilmiah dan teknologi telah menjadi semakin penting dan memberikan prospek yang positif. Teknologi yang digunakannya pun sudah sedemikian berkembang pesat, dan jaringannya pun semakin meluas. Kini, anda tak lagi hanya dapat menggunakan aplikasi yang hanya menampilkan peta tertentu yang anda inginkan atau lokasi tempat dimana handset ada berada saat ini saja, tapi anda pun dapat pula mencari route ke suatu tempat dari posisi anda saat ini, dan kemudian membimbing anda secara detil jalan-jalan yang harus anda lalui. Menakjubkan bukan?
Salah satu teknologi yang sebelumnya secara populer digunakan dalam pencarian posisi LBS adalah sistem yang dinamakan Global Positioning System (GPS). Dalam fungsi yang lebih umum, teknologi ini biasanya digunakan untuk menampilkan informasi geografis suatu wilayah dalam suatu sistem yang dinamakan Geographic Information Systems (GIS). GIS bukan hanya menyediakan perlengkapan untuk administrasi data-data berupa peta dasar yang berisi jalan raya, bangunan, sungai, gunung dan sebagainya saja, akan tetapi juga digunakan untuk memanajeman titik-titik menarik dari suatu wilayah yang seringkali menjadi tujuan pencarian seperti SPBU, rumah makan, tempat-tempat rekreasi dan sebagainya.
Dalam hal jenis layanan, nyatanya informasi semakin menjadi komoditi yang laku untuk dijual. Layanan informasi telah mengalami evolusi perkembangan yang luar biasa pesatnya. Munculnya Internet, perkembangan pesat teknologi seluler, ditambah dengan semakin canggihnya teknik pencarian lokasi memberikan dimensi baru dalam teknologi penentuan posisi manusia atau obyek sekaligus membangkitkan ruang bisnis baru yang lebih luas. Mengakses informasi, ternyata semakin lama semakin menjadi gaya hidup baru. Perkembangan pesat dalam budaya baru ini akan banyak kita saksikan di negara-negara maju seperti Jepang, China, Korea, Eropa, dan tentunya Amerika Serikat. Tuntutannya sebenarnya hanya satu, mengkombinasikan antara mobilitas dengan globalitas. Dan inilah pasangan paling serasi dalam dekade ini, dunia seluler dan Internet.
LBS adalah salah satu dari bisnis informasi yang menjanjikan. Jika berbicara tentang pencarian lokasi atau posisi, beberapa sistem yang digunakan dewasa ini dapat dibedakan dalam tiga jenis yaitu :
· Secara Manual
· Melalui GPS
· Menggunakan Cellular Based Stations

Metode manual adalah cara-cara konvensional yang selama ini sering anda lakukan, baik yang melalui yellow pages, telepon bantuan operator, dan sebagainya. Cara-cara ini tentunya sangat merepotkan dan sudah mulai ditinggalkan. Munculnya Internet memberi perspektif baru bagi fasilitas pencarian ini yang lebih luas. Ditambah dengan munculnya komunikasi seluler, tentunya mobilitas pun semakin meningkat. Dengan menggabungkan kedua teknologi ini, apakah sistem tetap bertahan dengan cara manual ?
GPS merupakan sistem navigasi radio di seluruh dunia yang memanfaatkan 24 buah satelit beserta stasiun buminya. Melalui system ini, bumi dibagi dalam kotak-kotak dengan masing-masing memiliki alamat yang unik sehingga anda dapat mengidentifikasikan dengan tepat masing-masing lokasi tersebut. Dalam teknologi GPS receiver, perangkat yang digunakan telah sedemikian kecilnya dan murah. Pada dasarnya, GPS adalah teknologi outdoor. Oleh karena itulah, barangkali kemudian berkembang teknologi Cellular Based Stations yang berbasis pada jaringan komunikasi seluler yang memungkinkan digunakan dalam ruangan atau indoor. Untuk itu, sebuah handset dapat ditentukan posisinya saat ini berdasarkan posisi relatif sebuah handset terhadap satu atau lebih cell tower terdekat dengan mempertimbangkan sinyal yang digunakan untuk melayani sebuah handset. Dengan menggunakan prinsip triangulasi, maka posisi handset dapat terdeteksi. Cellular base stations memiliki akurasi yang sangat kurang baik bila dibandingkan dengan menggunakan GPS.
Di masa mendatang, LBS akan memberikan keuntungan bukan saja bagi pelanggan, akan tetapi juga bagi network operator. Di samping pelanggan akan mendapatkan personal safety yang lebih tinggi, ditambah dengan fitur-fitur yang lebih personal serta membuat komunikasi menjadi lebih mengasyikkan, LBS juga akan memberikan gambaran bagi Network operator tentang pembagian pasar yang lebih spesifik berdasarkan layanan yang diberikan.
Berdasarkan polling dari Integrated Data Communications, Inc. (IDC), ternyata diperoleh hasil bahwa 2/3 pengguna di Amerika Serikat menginginkan sebuah sistem wireless LBS dengan tingkat keselamatan dan keamanan (emergency call, roadside assistance, dan bantuan petunjuk arah) yang tinggi. Mereka tak segan-segan membayar premium charge untuk mendapatkan layana tersebut guna mengeliminasi biaya layanan telekomunikasi.
Sementara Strategis Group memprediksikan pasar LBS di Amerika Serikat berkisar antara $3.9 milyar pada tahun 2004. Allied Business Intelligence Inc (ABI) melaporkan juga bahwa pendapatan dari LBS dari seluruh dunia akan bertambah dari sekitar $1 milyar di tahun 2000 menjadi lebih dari $40 milyar di tahun 2006. Di Eropa sendiri, pada periode 2006-2007 diperkirakan pasarnya akan mencapai sekitar $14 milyar. Dengan prediksi ini berarti pertumbuhan per tahun yang akan dicapai adalah rata-rata 81%.
Tahun 2005 hingga 2007 dianggap sebagai periode yang pantas bagi perkembangan wireless LBS. Banyak alasan yang mendukung hal tersebut. Pertama tentunya dalam infrastruktur pendukung dalam bisnis informasi secara wireless yang sangat mengandalkan pada kecepatan transfer data, diyakini pada periode waktu tersebut telah mengimplementasikan teknologi 3G secara global. Teknologi 3G yang mampu mengirimkan data dengan kecepatan hingga sekitar 2 Mbps adalah teknologi tepat untuk layanan informasi dengan jumlah data yang cukup besar. Dan tentunya diharapkan daerah yang dapat dijangkau oleh layanan seluler di masa mendatang juga semakin luas.
Alasan kedua tentunya menyangkut teknologi handset yang ada di pasaran pada saat itu diperkirakan semakin mendukung secara penuh fitur-fitur dari LBS yang berkembang. Saat ini beberapa fitur semacam layar berwarna, ukuran layar yang semakin lebar, resolusi layar yang semakin baik, ditambah dukungan terhadap teknologi 3G mulai bermunculan di pasaran. Namun sayangnya, fitur-fitur tersebut masih menjadi barang mewah bagi sebagian besar orang. Sayang sekali ya? Tapi tenang saja, nantinya fitur-fitur tersebut akan dapat anda nikmati dengan harga murah, seiring dengan munculnya handset yang baru.
Yang ketiga tentunya dukungan dari Service Provider sebagai penyedia layanan data yang ingin pelanggan peroleh tidak boleh diabaikan begitu saja. Network operator perlu bekerja sama dengan komponen penting lain misalnya perbankan, layanan umum masyarakat, pengusaha-pengusaha swasta, dan lain sebagainya. Dan bagian tersulitnya tentunya adalah bagaimana mengintegrasikannya dalam sebuah layanan.
Nah kini, dengan kondisi alam geografis Indonesia yang begitu indah ini, rasanya solusi LBS cocok digunakan untuk mengembangkan pariwisata di Indonesia. Untuk hal ini, harus diakui, kita kurang melirik teknologi sebagai penunjang pariwisata. Semenjak Bali diguncang bom, hampir semua tempat wisata tak hanya di Bali, tapi juga di Indonesia menjadi sepi. Anda pun pasti tahu, tak semua tempat wisata di Indonesia memiliki rambu-rambu penunjuk jalan yang memadai. Nah, mengapa LBS tidak kita gunakan ?
Jadi, tentunya kita semua berharap, di Indonesia, LBS bukan lagi hanya digunakan untuk menangkap penjahat yang kabur saja bukan ? Tapi juga digunakan untuk membangun negara kita khususnya pariwisata yang semakin terseok akhir-akhir ini. Dan tentunya anda tak hanya berharap bisa menyanyikan lagu “Kembalikan Baliku” saja bukan ? Tetapi juga benar-benar melihat Bali kembali bersinar seperti dulu lagi.

Java vs WAP (Published : Selular, December 2002

Teknologi WAP (Wireless Application Protocol) sempat disebut-sebut sebagai masa depan bisnis “content” bagi para provider jasa Internet. Setelah sempat mencuat sebagai primadona bagi para pengembang aplikasi untuk peralatan komunikasi bergerak khususnya ponsel selama beberapa waktu, kini gaungnya mulai menghilang. Kemanakah gerangan teknologi WAP tersebut ?
Apakah ini adalah imbas dari munculnya berbagai teknologi baru yang lebih menarik atau karena memang teknologi WAP sendirilah yang memang kurang mampu bersaing ? Berita-berita tentang munculnya berbagai teknologi perangkat lunak baru pada ponsel seperti yang akhir-akhir ini gencar diberitakan di berbagai surat kabar maupun majalah teknologi, cukup membuat popularitas teknologi WAP menjadi redup. Benarkah demikian ?
WAP pada awalnya dibuat untuk memenuhi tuntutan masyarakat terhadap tingginya kebutuhan pengguna ponsel dalam merespon perkembangan Internet yang pesat. Teknologi WAP merupakan metamorfosa layanan web dalam lingkungan yang khusus yaitu sistem dan peralatan komunikasi bergerak. WAP menyediakan pilihan teknologi browser yang dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk aplikasi-aplikasi berbasis server seperti halnya web. Jadi WAP ditujukan untuk aplikasi yang berbasis “koneksi”, dimana sebagian besar proses sangat bergantung pada kemampuan server mengolah informasi yang diinginkan oleh pengguna. Sebagai sebuah aplikasi berbasis server, WAP tidak memiliki kemampuan untuk komputasi dan pengaksesan ke sistem lokal, dalam ini adalah perangkat keras ponsel yang digunakan.
Buruknya dukungan terhadap komputasi dan pengaksesan terhadap perangkat lokal ini menghasilkan tampilan yang membosankan untuk setiap halaman WAP yang diakses. Di samping itu, dengan mempertimbangkan sifat WAP sebagai aplikasi yang berbasis koneksi, dan karena sifat ini diimplementasikan pada lingkungan yang relatif tidak stabil atau dalam ini adalah lingkungan komunikasi teknologi bergerak, maka mengingat tingkat “coverage” sinyal dari sistem komunikasi bergerak yang tidak stabil dan kurang luas, akan berakibat pada buruknya koneksi dari aplikasi yang menggunakan WAP ini di tempat-tempat tertentu. Meskipun demikian, aplikasi tetaplah akan menjadi sebuah pilihan utama di masa depan.
Siapakah yang akan menggusur WAP ? Pertanyaan tersebut cukup menggelitik mengingat peta aplikasi ponsel saat ini mulai ramai dengan munculnya pesaing tangguh yaitu J2ME. Dan ketika pertanyaan tentang apakah WAP akan tergusur oleh Java yang mulai mengeluarkan versi J2ME-nya diutarakan, tentunya anda sedikit terkejut bila mengetahui bahwa ternyata, WAP pun dapat dimanfaatkan oleh J2ME untuk pertukaran data. Disamping sebagai sarana pertukaran data, WAP pun merupakan salah satu penunjang dalam proses download aplikasi Java ke ponsel pengguna.
Pada dasarnya teknologi WAP dan J2ME saling berkomplemen artinya kedua teknologi tersebut hampir tidak beririsan sama sekali satu dengan lainnya. WAP menyediakan pilihan teknologi browser yang dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk aplikasi yang berbasis server. Namun, WAP kurang dalam hal teknologi untuk menyediakan komputasi lokal yang efektif. Komputasi lokal dan penyimpanan dengan koneksi ke jaringan, merupakan wilayah yang ditangani oleh J2ME secara ideal.
Intinya adalah masing-masing teknologi memiliki kekuatannya masing-masing tergantung aplikasi yang dijalankannya. Banyak pengamat industri melihat bahwa dunia komunikasi tanpa kabel akan merasakan bahwa kombinasi kedua teknologi ini di masa mendatang akan saling bersinergi dalam melayani pengguna ponsel di seluruh dunia secara harmonis. Artinya dengan kelebihan J2ME di sisi komputasi dan pengaksesan ke resource lokal dan dipadukan dengan kemampuan networking dari WAP yang telah teruji, terlebih lagi dengan perkembangan teknologi komunikasi seluler yang semakin cepat dengan munculnya generasi ketiga dan keempat, kita pantas optimis dengan kombinasi ini.
Dengan perpaduan yang harmonis antara kedua teknologi ini, diharapkan para pengguna lebih dimanjakan lagi dengan fasilitas-fasilitas yang lebih beragam. Sehingga ponsel benar-benar menjadi peralatan yang multifungsi, namun murah. Dan ini tentunya membuka pasar yang lebih besar lagi bagi penyedia layanan aplikasi, content, operator, maupun para developer independent. Mungkin saja anda termasuk salah satu didalamnya ?